Rabu, 31 Desember 2014

Artikel Menarik Terbaru dari FanspageID! Silakan Cek!

Artikel Menarik Terbaru dari FanspageID! Silakan Cek!

Link to Fanspage-Id | Your Social Media Marketing Stuff

Audience Intersect: Lebih Tertarget Dari Sekedar Interest Facebook

Posted: 30 Dec 2014 03:21 PM PST

                                        








Dalam penargetan iklan facebook, kita tahu bahwa section pada interest facebook adalah hal yang penting, namun perlu Anda ketahui interest di facebook dalam satu row (baris) itu menggunakan pattern "OR" (atau). Contohnya sebagai berikut:



artinya adalah kita menarget orang-orang yang suka dengan/mengikuti "AirAsia" ATAU Lazada Indonesia, bukan berarti kita menarget orang-orang yang mengikuti "AirAsia" DAN "Lazada Indonesia". Lebih tertarget bukan jika memakai fungsi matematika AND (DAN) ? Karena itu menunjukan sebuah irisan (intersect) dari suatu populasi.

Misal;

Populasi orang yang suka Kucing; 5.000.000 orang
Populasi orang yang suka kucing Persia; 400.000 orang
Irisan dari Populasi; 150.000 orang (yang menyukai kucing dan menyukai kucing persia)

Hal ini, intersect (irisan) akan lebih tertarget karena dengan filtering standar ganda yang menyukai beberapa hal sekaligus, terkadang jika menggunakan fungsi atau bisa jadi dia mengikuti tapi dengan tingkat kecintaan/keloyalan/kesukaan yang level nya tidak lebih tinggi dari pada orang yang mengikuti beberapa hal namun 1 tema, setuju?

Untuk itu Audience Intersect hadir, ini dideveloped oleh Pihak Teespring, walaupun pada awalnya diperuntukan untuk marketing teespring, namun Stuffers tetap bisa menggunakan tools ini, dengan syarat sudah sign up akun Teespring terlebih dahulu.

Teknis;

1. Sign Up Audience Intersect di http://www.audienceintersect.com/
Silakan baca dan pelajari.

2. Install Extention di Chrome Anda

3. Menuju Ads yang akan di edit targetingnya dan click "audience intersect" button






Ya, ketika Anda berkunjung ke rumah teman Anda dan dia mengoleksi berbagai macam Bunga Mawar diantaranya Bunga Mawar Putih DAN Mawar Merah DAN Mawar Ungu, dll, artinya memang teman Anda benar-benar suka Bunga Mawar, namun ketika Anda berkunjung Rumah teman Anda yang lain dan melihat dia punya Bunga Mawar 1 Jenis, belum tentu dia suka, bisa jadi itu pemberian, bisa jadi ini, bisa jadi itu, artinya level kesukaannya lebih rendah dari yang ituuu.

Semoga bermanfaat, menarik bukan? Jangan lewatkan tips berikutnya, berlanggannan via email agar Anda bisa menerima tips terbaru facebook marketing langsung dari +Nofi Bayu Darmawan ke email Anda dimanapun Anda berada.



 

Jumat, 26 Desember 2014

Artikel Menarik Terbaru dari FanspageID! Silakan Cek!

Artikel Menarik Terbaru dari FanspageID! Silakan Cek!

Link to Fanspage-Id | Your Social Media Marketing Stuff

2-Day Facebook Marketing Training Intensive #Jogja, 17-18 Jan 2015

Posted: 25 Dec 2014 05:47 PM PST




Click facebook event berikut untuk more info:




Kamis, 25 Desember 2014

Artikel Menarik Terbaru dari FanspageID! Silakan Cek!

Artikel Menarik Terbaru dari FanspageID! Silakan Cek!

Link to Fanspage-Id | Your Social Media Marketing Stuff

Menemukan Interest yang Sangat Tertarget dengan Menggunakan Audience Insight

Posted: 24 Dec 2014 03:14 PM PST

Dalam melakukan riset target audience target pasar, hal yang paling mendasar menentukan kemudahannya adalah bagaimana kita paham betul behaviour dari target audience. Ya, untuk lingkungan tertentu kita tidak mengetahui secara sempurna behaviour dari target audience. Misalkan begini: Ketika saya memasarkan produk ke Negara Indonesia dibandingkan dengan USA, tentu berbeda dalam hal penguasaan behaviour, kenapa? Karena saya akan memerlukan effort lebih untuk mempelajari target market yang belum terlalu familiar dengan kita, contohnya misalkan untuk transaksi online di Indonesia terjadi puncak yaitu di hari kerja (week days), adapun di USA terjadi puncak di weekend, hal lain misalkan kebanyakan pembeli suatu produk untuk market Indonesia usia muda/dewasa 20-an ke atas hingga 35th lebih banyak (mendominasi), akan tetapi untuk tingkat konversi penjualan di USA kebanyakan lebih banyak di usia yang dipandang "wise" bijak (>35th), untuk usia muda beberapa case, memiliki tingkat refund (pengembalian produk) yang tinggi, dan masih banyak hal lagi, mengenai bagaimana mereka membagi waktu sehari-hari mereka, dimana mereka biasanya menghabiskan waktu liburan, makanan, dll. Intinya yang ingin saya tekankan adalah pada dasarnya untuk mempelajari market yang masih familiar dengan kita bisa saja kita menggunakan otak kanan kita, artinya itu merupakan suatu hal yang memang sudah biasa terjadi di sekitar kita, yang mudah, jangan dianggap susah.




Terkait dengan penjabaran di atas dalam targeting interest pada iklan facebook, maka juga diperlukan riset, dan effort yang dibutuhkan untuk riset itu adalah sebesar bagaimana kita familiar terhadap target market kita. Mengenai jabaran tentang interest pada iklan facebook, sudah dijabarakan dalam artikel dahulu. Untuk membantu riset kita dalam meminimalisir effort yang kita keluarkan, kali ini kita menggunakan tools audience insight facebook.

Dengan Audience Insight dapat membantu kita menemukan interest (minat; hal yang menjadi fan base dari audience di facebook), kita akan menggunakan metode filtering dengan memanfaatkan data fanpage-fanpage yang menjadi fan base dari suatu interest.

1. Step I: Memasukan Broad Interest (Interest yang Tidak Spesifik)

Kita memasukan kata kunci global, karena kita tidak tahu interest yang seperti apa yang tertarget untuk market yang kita belum familiar dengan audience-nya. Contoh misalkan kita akan menarget market tentang Pecinta Kuda di USA, Interest: Horse Lover.



Masukan 1 demi satu Interest Broad (Luas), kemudian analisa fanpage-fanpage yang muncul yang terkait pada interest itu (Poin ke-2)

2. Step II: Analisa Fanpage yang merupakan Fanpage dengan Dominasi Interest di atas, di bagian menu "Page Likes"



Akan terlihat fanpage-fanpage yang terkait dengan interest "horse lover" tapi fanpage tersebut belum terlalu targeted (belum sangat spesifik).


3. Step III: Cross Fanpage  ke Interest

Akan muncul di poin 2 fanpage terkait interest yang dibidik, dan ingat bahwa fanpage juga bisa menjadi sebuah interest. Fanpage dengan jumlah fans besar dan sudah agak lama dibangun biasanya muncul sebagai interest. Nah, fanpage yang muncul inilah kita masukan dalam kolom interst.



Masukan nama-nama fanpage dalam kolom interest, preview dari daftar fanpage akan berubah ke fanpage-fanpage yang sangat spesifik.



4. Step IV: Lakukan kembali pada poin 2 kemudian poin 3

Dan akan terlihat fanpage-fanpage yang terlisting di dalam data tersebut berbeda dari sebelumnya, data akan menunjukan fanpage yang lebih spesifik, ulangi terus hal tersebut hingga kita menemukan fanpage yang sangat spesifik.

Misalkan dengan case ini kita berhasil menemukan:

- Makanan Kuda yang paling banyak dibeli/dicari
- Website tentang dunia per-kuda-an
- Acara TV Show tentang per kuda-an
- Komunitas tentang per-kuda-an

dll, yang sangat spesifik bukan seperti data di poin 2 tapi lebih segmented lagi.

5. Step V: Save Data dan Siap Digunakan untuk Audience Iklan Facebook



6. Data yang sudah Anda Save, Anda dapat menggunakannya via Iklan Boost Post di Fanpage atau Power Editor.

Ini video teknis nya step by step, silakan tonton video berikut:




Semoga Bermanfaat.



 

Sabtu, 20 Desember 2014

Artikel Menarik Terbaru dari FanspageID! Silakan Cek!

Artikel Menarik Terbaru dari FanspageID! Silakan Cek!

Link to Fanspage-Id | Your Social Media Marketing Stuff

Hmmm, Hari ini Kena AME Lagi!

Posted: 19 Dec 2014 02:20 PM PST

Hi, Stuffers. Semangat Pagi, pagi yang Indah ketika membaca email menjumpai ads account kita di-disabled (nonaktifkan). Jika keterangannya terkait violation kemungkinan besar itu karena iklan yang dissapproved terlalu banyak, semakin banyak jumlah iklan yang dibuat semakin tinggi frekuensi ditolaknya. Walaupun terkadang menurut pandangan kita ditolaknya karena bukan pelanggaran berat, misalkan karena beberapa iklan ditolak karena text pada gambar lebih dari 20%, terkadang kita luput akan hal ini, pengukutannya tidak selalu tepat kita perkirakan, akan tetapi dissapproved tetap dissapproved, skema akumulai iklan ditolak yang sekarang diterapkan oleh facebook menyebabkan Stuffers harus kian berhati-hati.



Jika sudah begini, mari kita appeal dahulu dicoba, jika tidak memungkinkan baca tips-tips terkait Ads Manager Error yang sudah kami tulis sebelum-sebelumnya disini.






 

Sabtu, 13 Desember 2014

Artikel Menarik Terbaru dari FanspageID! Silakan Cek!

Artikel Menarik Terbaru dari FanspageID! Silakan Cek!

Link to Fanspage-Id | Your Social Media Marketing Stuff

Nofi Bayu Darmawan Menghemat Jutaan Rupiah Budget Iklan Facebook Per-Bulan Hanya Dari Setting

Posted: 12 Dec 2014 01:49 PM PST


Hi, stuffers, kali ini saya akan share terkait perbedaan pembebanan biaya iklan yang terjadi karena faktor Kurs. Perlu diketahui, kita sebagai warga negara Indoensia dan merangkap pula sebagai advertiser dimungkinkan melakukan pembayaran dengan dua currency;

1. USD
2. Rupiah

Mari kita jabarkan satu persatu. 




USD

Pada dasarnya ketika kita menggunakan currency USD maupun Rupiah secara system rate pembebanan iklan tidaklah berbeda (namun dalam hati aku sering mengamati, kok ketika pake seting rupiah, performa iklan lumayan bagus (ini belum 100% valid pendapatku, cuma argumen saja, saya mempunyai beberapa ads manager dengan beberapa currency, hanya menganalisa saja)), ya tidaklah berbeda. Hanya mungkin letak perbedaan implikasinya adalah pada sumber pembayaran.

Currency USD, dengan apa kita menggunakan Source Payment?

a. Paypal; Paypal secara default menggunakan USD juga, artinya apa? Artinya jika USD ke USD maka tidak ada perbedaan, jika Paypal berisi saldo deposit (terisi saldo). Misal saldo Paypal berisi 750$ artinya siap available untuk membayar facebook ads misal biaya facebook Ads 750$ juga. 

Currency Facebook Ads USD -> <Tanpa Konversi>-> USD (Paypal)

Jika Anda mendapatkan saldo Paypal dari penyedia Paypal, mereka biasanya akan menyesuaikan dengan rate bawah bank lokal, iya, bank lokal, bukan rate provider CC seperti VISA/Mastercard. Jadi, Anda lebih menghemat karena rate lebih rendah. Misal:

Currency Facebook Ads USD -> <Tanpa Konversi>-> USD (Paypal)

Misal Rate berkisar: Rp. 12.300,-/1USD

Di lain hal, Paypal dapat diconnect kan dengan Kartu Kredit, artinya dalam hal ini meskipun Paypal saldo 0, Facebook Ads akan mengambil dana dari Kartu Kredit asalkan limit di Kartu Kredit terpenuhi, misal Paypal 0, limit kartu kredit Rp.10.000.000,-, maka hal ini secara sistem:

Anda menggunakan Kartu Kredit sebagai alat bayar via perantara Paypal. 

Kartu Kredit (CC) di Indonesia mayoritas menggunakan mata uang Rupiah, benar? Yup, artinya ketika pembebanan biaya maka akan terjadi Konversi Mata Uang, dan menggunakan Rate Kurs yang ditetapkan oleh provider CC (misal VISA dan Mastercard), bukan bank lokal, tentu jika bank lokal rate akan sama dengan yang tertera di kataknlah bankmandiri.co.id ataupun klikbca.com, namun kenyataannya tidak. Jadi:

Currency Facebook Ads USD -> <Konversi Rate VISA/Mastercard> -> CC (Rupiah)

Nah, pembebanan itu biasanya jauh lebih mahal, perhatikan data terbaru transaksi saya per November berikut:

Rate dari: Currency Facebook Ads USD -> <Rate VISA/Mastercard> -> CC (Rupiah)

Rate berkisar diangka: Rp. 12.625/1 USD


RUPIAH

Ok, sekarang mari kita cermati jika rupiah, yang pertama kita tinjau tentu dari segi sumber pembayaran.

Pertama, Paypal. Saya tanya, apakah bisa? Yup, jawabanya tidak bisa, karena opsi pembayaran Paypal muncul jika setting currency adalah USD. Fine. 

Kedua, CC. Saya tanya dahulu, currency CC menggunakan apa? Yup! Rupiah, jadi skemanya bagaimana?

Currency Facebook Ads Rp -> <Tanpa Konversi>-> CC (Rp) 

Berapa value Rupiah? Ya, jika tidak ada konversi berarti value Rupiah adalah sejumlah kurs rupiah dibandingkan dengan mata uang Global saat itu, biasanya benchmarking nya adalah bandingkan saja dengan rate Bank Lokal terhadap USD.

Ketiga, apakah mungkin terjadi skema seperti ini?

Currency Facebook Ads Rp -> <Konversi Rate> -> ........... (USD) 

Titik-titik di atas adakah source payment yang bisa diposisikan dengan hal tersebut? Paypal? Tidak bisa, karena opsi tidak muncul ketika setting Ads adalah Rupiah. CC? CC Bank Lokal mayoritas menggunakan Rupiah, jadi kemungkinan kebanyakan tidak. Jadi dibutuhkan payment method yang secara system muncul Opsi seperti CC namun menggunakan USD. Yap! Virtual CC dapat diposisikan di titik-titik di atas, karena Virtual CC bersifat seperti CC namun ber-currency (kebanyakan) USD. Virtual CC yang saya pakai adalah Net+ Cards dari Neteller.com dengan membeli saldo dari penyedia balance semisal BosChanger.com (Rate hampir sama dengan bank Lokal, tanpa biaya tambahan).

Nah, bagaimana rate dan pembebanannya? Kita lihat Data history transaksi Virtual CC yang saya bayarkan ke Facebook Ads berikut:


Billing di Facebook Ads (Rupiah) senilai Rp. 468.490,- , pembebanan di Virtual CC senilai 39.53USD, mari kita hitung -> 468.490:39,53 -> 1USD = Rp. 11.851,- , jadi skemanya:

Currency Facebook Ads Rp -> <Konversi Rate> -> Virtual CC (USD) 

Ok, dengan pembebanan ini, saya kembalikan ke Stuffers, apakah perbedaan ini material atau tidak. Dengan anggaran saya, per 4 hari menghabiskan budget facebook ads senilai 750USD, 1 Bulan berkisar >5000USD

Misal kita hitung dengan rate 2 jenis skema-skema di atas:  

5000USD skema 1 -> Rp. 12.625,- x 5000USD = Rp. 63.125.000,-
5000 USD skema 2 -> Rp. 11.851,- x 5000USD = Rp. 59.255.000,-

Selisih perbedaan Rp. 3.870.000,-/Bulan, hanya dari perbedaan pembebanan berdasark an kurs. Bagi Suffers yang menghabiskan budget besar hal ini mungkin material. Kita memang jangan terlalu fokus pada technical, fokus ke bisnis. Ya, tapi hal ini jika budget besar ada selisih perbedaan yang lumayan, Cash Flow dengan perbedaan Cash misalkan sejumlah itu tentu lumayan juga.

Semoga bermanfaat. Correct me if I am wrong...
Share ke rekan-rekan, jangan lupa berlangganan artikel otomatis ke email Anda.

NB:

Setelah Stuffers membaca artikel ini, jangan langsung berspekulasi mengganti currency dll, jika budget Iklan Anda tidak terlalu besar, mungkin tidak material. Mengubah currency menyebabkan data iklan Anda ter-reset, iklan hilang dan data Audience (Custom Audience) hilang


 

Membuat Retargeting Iklan Facebook untuk URL Tertentu atau Keyword Tertentu

Posted: 12 Dec 2014 06:41 AM PST

Website Custom Audience (WCA) atau masyhur disebut retargeting/remarketing facebook, memang sangat powerfull, Stuffers dapat membaca artikel sebelumnya yang terkait ini jika tidak mengikuti dari awal:


Pada pembahasan kali ini, +Nofi Bayu Darmawan  ingin mengetengahkan kepada Stuffers terkait mengumpulkan data audience dari WCA namun untuk visitor yang mengunjungi URL tertentu saja.

1. Latar Belakang

Tidak semua pengunjung website tertarget, model toko online yang marak di Indonesia adalah memiliki tipe display product dan artikel pendukung. Contoh; misalkan ada website ecommerce yang menjual sprei bedcover , nah susunan web ecommerce disusun berdasar;

- display produk sprei bedcover di home; ini tentu untuk display kepada calon pelanggan
- artikel pendukung di category blog; adanya artikel ini agar blog makin kuat di mata mesin pencari, men-generate content agar rich (SEO Friendly)

Dengan 2 susunan ini, maka visitor yang masuk ke URL yang terkait display produk konversinya lebih besar; misalkan ada visitor yang berkunjung ke URL: http://www.spreishop.com/motif-dewasa-2014/sprei-amrita/ tentu konversi lebih tinggi dari misal visitor yang berkunjung ke http://www.spreishop.com/blog/14-hadiah-pernikahan-murah-dan-mudah/ (artikel yang sifatnya softselling dan lebih mudah attrack user dari mesin pencari karena searches nya lebih banyak).

Nah, oleh karena itu kita dapat memisahkan audience yang terkumpul dari URL tertentu yang masuk ke website kita untuk lebih dapat dikelola dengan baik list building di facebooknya.

2. Teknis

Dengan latar belakang di atas, misalkan Stuffers hanya ingin meng-collect data dari visitor yang masuk ke URL yang terkait display produk saja, maka dari pilihan WCA, Stuffers pilih:

-Website Traffic

Kemudian; pilih visit spesific web page (URL halaman tertentu)



Ada 2 opsi pilihan di bagian URL halaman tertentu, kita bisa menentukan:

1. URL tertentu berdasarakan keyword (Pilihan: URL Contains); Misal untuk contoh di atas, kita ingin hanya memilih URL dengan category produk saja, misal untuk category sprei anak; maka masukan http://www.spreishop.com/sprei-anak/ sehingga seluruh URL dengan category sprei anak lah yang akan mengoleksi data visitor yang berkunjung ke URL dengan kategori itu. Adapun teknis nya di WCA adalah memilih bagian URL Contains, adalah sebagai berikut:


atau Stuffers dapat mengetikan/memasukan keyword-keywrod yang diinginkan misal; "sprei anak"

2. URL tertentu berdasarkan URL yang sebenarnya (statis); Ini jika Stuffers ingin mengumpulkan data sebagai target iklan dari visitor yang mengunjungi URL tertentu saja, misalkan di website kita ada promo/content tertentu, maka teknisnya adalah URL yang dimaksud dimasukan di pilihan URL Equals:




Semoga bermanfaat, dengan ini, data yang terkumpul di menu Audience di ads manager Anda dapat dikategorikan dan dibedakan.

Share ke rekan Anda Stuffers!



 

Senin, 08 Desember 2014

Artikel Menarik Terbaru dari FanspageID! Silakan Cek!

Artikel Menarik Terbaru dari FanspageID! Silakan Cek!

Link to Fanspage-Id | Your Social Media Marketing Stuff

WCA Facebook Strategy: Burning The Crowd, Make a Funnel

Posted: 08 Dec 2014 02:58 AM PST

Pada pembahasan yang telah lewat terkait website custom audience/WCA (retargeting), ada hal menarik yang bisa kita explore. Kita tahu bahwa WCA memungkinkan kita bisa berpromosi di social media ketika audience sebelumnya melihat content kita di website kita. Ada 2 titik temu disini:

A. Traffic ke website; Dari mana datangnya traffic sehingga orang mengunjungi website, namun orang tersebut sebelumnya harus sudah login facebook. Datangnya traffic pada umumnya dari berbagai sumber, umumnya adalah dari Search Engine.

Search Engine (SE), Baik Organic (SEO), maupun Paid (Adwords): ketika audience iklan facebook kita berasal dari SE, maka akan sangat tertarget, walaupun dari jumlah misal terlihat kecil. Misal; saya mempunyai web dengan banyak kata-kunci yang rankingnya bagus di SE, kata kunci itu misa; cara cepat hamil. Dalam 1 hari misal traffic dari SE sejumlah 300 orang, anggap saja ada 100 orang yang sebelum mengunjungi website dia sudah login facebook, artinya ada 100 audience yang mencari cara cepat hamil dan kita siap mengiklankan penawaran yang segmented tersebut di facebook ke 100 orang yang ingin hamil dengan biaya Rp. 10.000,- per hari. Kenapa? Rata-rata menunjukan dengan budget 1USD bisa menjangkau 1.000 orang tertarget, lantas jika 100? Rp. 10.000,- sudah maksimal dan efektif, jangan terlalu besar pasang budget.

Perlu dipahami bahwa poin (a) ini ada "jika" nya, ya jika Anda;

1. Mempunyai website dengan ranking yang bagus (SEO), atau Search Impression anda bagus di Google Adwords.

2. Dengan poin satu maka memungkinkan website Anda traffic nya lumayan.

dengan 2 poin di atas Anda baru bisa memulai mengumpulkan Audience dari orang yang berkunjung ke website dan sudah logged facebook, maka jadilah ter-collect dalam data Website Custom Audience (WCA). Anggap saja, dari case di atas adalah 100 per hari, maka dalam 10 hari Anda bisa mengumpulkan 1.000 orang yang ingin hamil, dans sekali lagi dengan jangkauan sejumlah itu, Anda bisa memaksimalkan reach dengan budget yang tidak terlalu besar, dalam hal ini Rp. 10rb/day.




B. Deliver to Audience; 

Website is about content, social media is about content and human, walaupun mereka pengunjung website, manfaatkanlah jenis iklan yang bersifat humanis, yaitu page post engagement, dengan page post engagement itu akan lebih "social", dimana di post yang diretargeting ini Anda bebas menuliskan deskripsi yang panjang dengan segmen pengunjung website di atas, misal dengan audience yang sudah dikumpulkan di WCA website dengan traffic mayoritas terkait kehamilan di atas, misalkan post seperti ini menggunkan page post:



C. Strategy

Selain di atas, hal lain yang bisa diexplore adalah kita membuat "pemanas market", dari poin A dan B di atas audience yang kita sajikan masih dalam cakupan pengunjung website dari SE bukan? Bagimana itu awalnya adalah merupakan orang yang memang sedang bersosial di social media facebook. Saya menyebutnya "burning the crowd", hal yang perlu kita garisbawahi poin-poinnya adalah sebagai berikut:

1. Crowd

Tentukan Crowd dari market kita, kita riset terlebih dahulu, calon pelanggan kita di facebook banyakan berkumpul dimana (Crowd). Ok, kita ambil contoh yang agak sulit yah, kita mau berpromosi usaha budidaya lele dan pembibitan lele di facebook, bagaimana strategy nya?

Secara "biasa" yang dilakukan pemasar adalah menyiapkan konten/post kemudian misalkan berpromosi melalui page post yang diiklankan. Namun kadang kala jika market nya tertentu, itu akan susah untuk menuju konversi, kadangkala sangat diperlukan edukasi market, betul? Jika market sudah teredukasi maka akan lebih mudah.

Ok, misalkan dengan memanfaatkan Graph Search , diketikan di Graph Search dengan Query "group named "lele" " maka munculah sebagai berikut, dan inilah crowd nya di facebook, setelah itu Anda bisa dapatkan dengan bantuan tools untuk mendapatkan audiencenya.




Poin 1 ini menemukan Crowd bisa macam-macam, misalkan Anda dapat menentukan dari jumlah potensial di interest di ads manager yang terkait produk Anda, karena market di atas tertentu, maka direkomendasikan memakai Graph Search.

2. Burning

Misalkan sebelum kita berpromosi secara hard selling, kita panaskan Crowd tadi, burning the crowd, dengan cara apa? Kita sajikan artikel pemanas ke crowd. Misalkan dalam contoh yang sesuai poin (1) di atas adalah kita sajikan artikel di website (iya, harus di website, karena WCA akan mencatat berapa jumlah orang yang tertarik membaca dari total jumlah Crowd), misalkan kita sajikan artikel:

"Si Joko, Arek Malang yang Sukses Dengan Omzet 1 M/Bulan dari Budidaya Lele"

jumlah orang yang click website akan terekam dalam WCA. Misal setelah Anda mengumpulkan audience via graph search di atas terkumpul 100.000 audience yang segmented dengan duna "per-lele-an", itulah yang menjadi target artikel kisah si-Joko di atas.

Setelah diiklankan misalkan WCA terdata sejumlah 1.000 terkumpul dari 100.000 di atas, artinya 1.000 ini tertarik dan membaca, sebenarnya Anda bisa melakukan iklan selanjutnya secara Hard Sell ke 1.000 itu artinya ini dalam 2 tahap:

- Artikel Soft Sell -> Crowd->100.000 AUDIENCE
-Hardsell -> WCA->1.000 AUDIENCE

Tapi, mungkin lebih konversi lagi dengan explore poin ke-3

3. Make a Funnel

artinya, artikel pemanas bukan cuma 1, misal ada 2, 3 atau seterusnya. Contoh artikel pemanas;

ke-1 -> Crowd: 100.000 audience: "Si Joko, Arek Malang yang Sukses Dengan Omzet 1 M/Bulan dari Budidaya Lele"

ke-2-> WCA: yang terkumpul dari yang membaca poin 1: 1.000 audience: "Strategi dan Hitung-hitungan Proft Budidaya Lele dari Pakarnya"

ke-3->WCA: yang terkumpul dari yang membaca artikel 1 dan 2; misal 500 audience -> Hard Selling, misal post yang intinya misalkan penawaran terkait budi daya lele

Nah, dengan funneling seperti di atas, proses menuju konversi dihiasi dengan sebuah edukasi, dimana edukasi dilakukan melalui sebuah filtering dengan bantuan Website Custom Audience. Ini saya lakukan dalam beberapa kesempatan, untuk mendatangkan audience dalam event tertentu dll. Sangat powerfull.

Semoga bermanfaat, jangan lupa share ya.