Minggu, 25 Oktober 2015

Studi Kasus Iklan Instagram, dan Begini Perbedaannya dengan Facebook Ads

Studi Kasus Iklan Instagram, dan Begini Perbedaannya dengan Facebook Ads

Link to FanspageID - Your Facebook Marketing Stuff

Studi Kasus Iklan Instagram, dan Begini Perbedaannya dengan Facebook Ads

Posted: 25 Oct 2015 07:30 AM PDT

Kita tahu bahwa iklan facebook (facebook ads) memiliki banyak type iklan (objective) diantaranya seperti page post engagement, page likes, click to website, mobile apps install dll seperti biasanya ketika membuat iklan. Berbeda dengan IG Ads (instagram ads), jenis iklan sementara yang tersedia adalah hanya type click to website, video views, dan mobile apps install.

Keumuman dan kemudahan ketika beriklan di instagram adalah menggunakan type click to website, dan yang akan dihadirkan studi kasusnya adalah type iklan ini. Kita tahu bahwa statistik result dari suatu jenis iklan adalah berbeda-beda satuannya.

Misalnya:

Page Post Engagement (PPE) -> <satuan> -> engagement

Click to Website (CTW) -> <satuan> -> website clicks

Pernah kami bahas, poin kunci dalam optimasi beriklan dengan type Page Post engagement adalah more engagement, more reach, atau secara general konsepnya adalah more result, more reach, begitu juga pada jenis iklan CTW, ketika makin banyak clicks, akan semakin lebar jangkauannya dengan budget yang sama.

Screen Shot 2015-10-25 at 8.57.00 PM

Pada gambar di atas adalah statistik IG Ads. Statistik menunjukan:

-Website clicks: 595

-Jangkauan (Reach): 27.501 newsfeed instagram

-Budget Spent: $2.93

Beberapa poin-poin yang perlu diperhatikan dalam instagram ads adalah sebagai berikut:

  1. Sebaiknya ketika mengiklankan IG Ads, link web landing page (web yang diiklankan) adalah URL instagram profile brand kita. Selain manfaatnya adalah meningkatkan followers IG, user IG lebih nyaman ketika tidak membuka link web diluar IG, dan tetap on mobile.
  2. Perlu diketahui bahwa, walaupun yang diiklankan adalah link website, tampilannya persis seperti post foto di instagram newsfeed, jadi fokus utama jangan melihat result dari website clicks, tapi juga interaksi-nya atas iklan tersebut, termasuk juga leads yang masuk ke customer service kita.

Screen Shot 2015-10-25 at 9.08.55 PM

Jangan melihat sepenuhnya dari cost per click web yang terjadi, tapi lihat dari jangkauan yang sudah dicapai dan interaksi yang terjadi.

12165309_10208212761416112_659054782_o

Sudah menjangkau berapa kah iklan kita di instagram user? Seperti pernah kami singgung, ketika menggunakan objective PPE dengan placement full newsfeed baik dekstop maupun mobile, rata-rata yang bisa dijangkau advertiser pada umumnya adalah sekitar 1000 people targeted on newsfeed dengan spent 1 USD. Ketika kita melihat karakteristik IG Ads yang sementara seperti ini, fokus jangan pada clicks, tapi reach dan engagament yang terjadi, bahkan leads yang masuk. Tentu makin banyak reach, leads yang masuk semakin banyak. URL web hanya sebatas “formalitas” yang memang pada dasarnya hanya masih tersedia type CTW di IG Ads dst. Tetapi jika memang goalnya adalah generate traffic ke landing page, beda persoalan, yangmana bagaimana CTR bisa dinaikan agar cost per click murah.

3. Notifikasi atas interaksi IG user terhadap iklan kita sama seperti notifikasi di IG seperti biasa, jadi bukan di FB notif, tapi di mobile phone kita masing-masing. Ketika notifikasi itu muncul lalu diklik, menjadikan ad copy IG Ads yang kita iklankan menjadi sebuah post berupa foto, dimana kita sebagai Brand, dapat berinteraksi dan merespon user yang ter-engage di iklan ini.

12111953_897783270303790_4756061328465311133_n

Semoga bermanfaat! Share ke marketer lain.

The post Studi Kasus Iklan Instagram, dan Begini Perbedaannya dengan Facebook Ads appeared first on FanspageID - Your Facebook Marketing Stuff.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar