Studi Kasus Iklan Instagram, dan Begini Perbedaannya dengan Facebook Ads | ![]() |
Studi Kasus Iklan Instagram, dan Begini Perbedaannya dengan Facebook Ads Posted: 25 Oct 2015 07:30 AM PDT Kita tahu bahwa iklan facebook (facebook ads) memiliki banyak type iklan (objective) diantaranya seperti page post engagement, page likes, click to website, mobile apps install dll seperti biasanya ketika membuat iklan. Berbeda dengan IG Ads (instagram ads), jenis iklan sementara yang tersedia adalah hanya type click to website, video views, dan mobile apps install. Keumuman dan kemudahan ketika beriklan di instagram adalah menggunakan type click to website, dan yang akan dihadirkan studi kasusnya adalah type iklan ini. Kita tahu bahwa statistik result dari suatu jenis iklan adalah berbeda-beda satuannya. Misalnya: Page Post Engagement (PPE) -> <satuan> -> engagement Click to Website (CTW) -> <satuan> -> website clicks Pernah kami bahas, poin kunci dalam optimasi beriklan dengan type Page Post engagement adalah more engagement, more reach, atau secara general konsepnya adalah more result, more reach, begitu juga pada jenis iklan CTW, ketika makin banyak clicks, akan semakin lebar jangkauannya dengan budget yang sama. Pada gambar di atas adalah statistik IG Ads. Statistik menunjukan: -Website clicks: 595 -Jangkauan (Reach): 27.501 newsfeed instagram -Budget Spent: $2.93 Beberapa poin-poin yang perlu diperhatikan dalam instagram ads adalah sebagai berikut:
Jangan melihat sepenuhnya dari cost per click web yang terjadi, tapi lihat dari jangkauan yang sudah dicapai dan interaksi yang terjadi. Sudah menjangkau berapa kah iklan kita di instagram user? Seperti pernah kami singgung, ketika menggunakan objective PPE dengan placement full newsfeed baik dekstop maupun mobile, rata-rata yang bisa dijangkau advertiser pada umumnya adalah sekitar 1000 people targeted on newsfeed dengan spent 1 USD. Ketika kita melihat karakteristik IG Ads yang sementara seperti ini, fokus jangan pada clicks, tapi reach dan engagament yang terjadi, bahkan leads yang masuk. Tentu makin banyak reach, leads yang masuk semakin banyak. URL web hanya sebatas “formalitas” yang memang pada dasarnya hanya masih tersedia type CTW di IG Ads dst. Tetapi jika memang goalnya adalah generate traffic ke landing page, beda persoalan, yangmana bagaimana CTR bisa dinaikan agar cost per click murah. 3. Notifikasi atas interaksi IG user terhadap iklan kita sama seperti notifikasi di IG seperti biasa, jadi bukan di FB notif, tapi di mobile phone kita masing-masing. Ketika notifikasi itu muncul lalu diklik, menjadikan ad copy IG Ads yang kita iklankan menjadi sebuah post berupa foto, dimana kita sebagai Brand, dapat berinteraksi dan merespon user yang ter-engage di iklan ini.
Semoga bermanfaat! Share ke marketer lain. The post Studi Kasus Iklan Instagram, dan Begini Perbedaannya dengan Facebook Ads appeared first on FanspageID - Your Facebook Marketing Stuff. |
You are subscribed to email updates from FanspageID - Your Facebook Marketing Stuff. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |